
Banjararum, Kalibawang – Di tengah modernisasi, masyarakat Banjararum tetap melestarikan tradisi sambatan, yaitu gotong royong dalam membangun atau merenovasi rumah. Tradisi ini tidak hanya mempererat silaturahmi antarwarga, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi.
Proses Kegiatan Sambatan
Saat ada warga yang ingin membangun atau merenovasi rumah, pemilik rumah akan mengundang tetangga dan warga sekitar untuk membantu. Kegiatan dimulai dengan doa bersama atau selamatan sebagai bentuk syukur dan harapan agar pekerjaan berjalan lancar. Selanjutnya, warga bahu-membahu melakukan pekerjaan seperti membongkar rumah lama, mendirikan tiang, memasang atap, hingga pengecatan. Setiap orang berkontribusi sesuai kemampuan tanpa mengharapkan imbalan, karena tujuan utama adalah membantu sesama.
Peran Ibu-Ibu dalam Sambatan
Sementara para pria fokus pada pekerjaan fisik, ibu-ibu berperan penting dalam menyiapkan konsumsi untuk para peserta sambatan. Mereka memasak dan menyajikan makanan untuk menjaga semangat dan kebersamaan selama kegiatan berlangsung. Keterlibatan ibu-ibu ini menunjukkan bahwa sambatan bukan hanya sekadar pekerjaan fisik, tetapi juga sebuah acara sosial yang melibatkan seluruh anggota keluarga.
Manfaat dan Makna Sambatan
Selain membantu meringankan beban pemilik rumah, sambatan juga memiliki berbagai manfaat, antara lain:
-
Mempererat Tali Persaudaraan: Melalui kerja sama, warga saling mengenal dan memperkuat hubungan sosial.
-
Meningkatkan Rasa Empati dan Kepedulian Sosial: Dengan membantu tanpa pamrih, warga menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
-
Melestarikan Budaya Gotong Royong: Sambatan menjadi sarana untuk mempertahankan tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan sambatan, diharapkan generasi muda dapat memahami dan meneruskan tradisi ini. Penting bagi masyarakat Banjararum untuk terus menjaga dan melestarikan budaya gotong royong sebagai bagian dari identitas dan kekuatan komunitas.
