
Ngentak , SID Banjararum -- Hujan deras disertai angin kencang akhir-akhir ini sering terjadi , khususnya di wilayah Banjararum. Hujan yang sejak sore tidak reda hingga larut malam mengakibatkan pohon jati yang cukup besar roboh dan menimpa rumah milik salah satu warga di padukuhan Ngentak, Selasa (09/03/2021) pukul 21.20 WIB.
Arifin, 31 tahun terpaksa harus merelakan rumah belakangnya rusak ditimpa pohon. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ini. Pasalnya, Arifin beserta ibu sedang berada dirumah yang tertimpa itu semenjak setelah menjalankan sholat isya. "Habis sholat isya saya jagongan teng mburi, tiba-tiba kok kaget ada suara mak gropyak terus saya lari kerumah depan, setelah hujan sedikit reda baru saya lihat ada pohon jati yang roboh," jelas arifin ketika menyampaikan kronologi kepada dukuh setempat.
Saat itu juga, warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung meninjau untuk melihat kondisi penghuni dan rumah yang tertimpa. "Kerusakan terjadi pada bagian genteng, tetapi kondisi usuk, blandar dan penyangga masih utuh," imbuh arifin . Untuk sementara penghuni rumah yang berjumlah 3 (tiga) orang menempati rumah bagian depan. Kemudian pengondisian rumah yang tertimpa dilakukan keesokan harinya.
Sinergitas Pemerintah dan Relawan dalam penanggulangan Bencana Alam
Pemerintah kalurahan Banjararum yang mendapat laporan tersebut merespon dengan mengkoordinasikan dengan Kampung Siaga Bencana (KSB) Arum Manunggal.Dengan Sigap dan Tanggap personil KSB bersama relawan JPM,Renggolawe dan unsur lain yang ada di Banjararum melakukan assesmen dan sekaligus menyalurkan bantuan logistik bagi korban terdampak untuk kerjabakti pagi harinya dan menutup sementara atap genting yang rusak.
Agus Sumarwata selaku Jagabaya mengingatkan agar warga banjararum selalu waspada dengan curah hujan yang tinggi yang disertai angin kencang. "Kita harus selalu hati-hati, cuaca sangat ekstrim dan sulit diprediksi terutama yang bertempat tinggal di bagian lereng, dampaknya akan lebih terasa karena selain mewaspadai pohon tumbang juga rawan tanah longsor," himbauanya untuk masyarakat Banjararum.

.jpeg)